Ringkasan Khotbah KU Minggu, 3 Mei 2020
“Bertumbuh Dalam Komunitas Rohani”
Kisah Para Rasul 2 : 41 – 47 Pdt. Indra Lauw
Pandemi Covid19 telah mengubah banyak aktifitas yang biasa dilakukan manusia, bekerja dari rumah, belajar di rumah, termasuk dalam merayakan hari ulang tahun gereja. GMIM Jemaat Kristus, tanggal 1 Mei 2020, merayakan hari ulang tahun yang ke-58. Biasanya dalam merayakan HUT GMIM Kristus Manado dilaksanakan ibadah padang, jalan sehat bersama, makan bersama, ibadah bersama, namun saat ini itu semua tidak bisa dilakukan. Meskipun Ibadah bersama, makan bersama tidak bisa dilaksanakan tetapi tetap ada doa dan harapan yang dinaikkan oleh seluruh anggota jemaat GMIM Kristus Manado kepada Tuhan. Tanpa kita sadari doa dan harapan kita untuk gereja kita, sebenarnya adalah doa dan harapan untuk diri kita sendiri karena Anda dan saya adalah gereja (orang yang dipanggil Tuhan keluar dari kegelapan kepada terang-Nya). Seperti lagu anak-anak Sekolah Minggu, “Gereja bukanlah gedungnya, bukan pula menaranya, bukalah pintunya, lihatlah didalamnya. Gereja adalah orangnya.”
Apa doa kita untuk gereja kita? Mungkin ada yang berdoa agar Gereja bertambah besar, bertambah banyak. Itu adalah baik, tetapi yang lebih baik dari pada itu adalah kita diberikan pertumbuhan. Bertumbuh iman kita dalam pengenalan akan Kristus dan dalam persekutuan dengan Kristus dan sesama. Meminta pertumbuhan iman lebih baik dari pada sekedar meminta pertambahan jumlah karena:
– Tuhanlah yang menambahkan jumlah orang percaya (KIS 2:41,47)
– Tuhan yang memberikan pertumbuhan iman dan menolong orang Kristen merubah karakternya sesuai Firman Tuhan dan memakainya untuk memberi dampak sehingga orang yang belum percaya dapat mengenal dan percaya kepada Kristus
Dalam hal apa saja orang Kristen harus bertumbuh?
- Bertumbuh dalaM pengenalan akan Kristus
Jemaat mula-mula berbeda dengan kebanyakan orang Kristen saat ini. Jemaat mula-mula, setelah percaya kepada Tuhan Yesus, mereka bertekun dalam pengajaran rasul-rasul sedangkan banyak jemaat saat ini yang merasa cukup dan puas setelah mengikuti Katekisasi dan dibaptis. Pengajaran adalah hal yang penting bagi setiap orang percaya, karena
- Pengajaran adalah apa yang Tuhan Yesus lakukan dan perintahkan. Tuhan Yesus dalam pelayanannya yang singkat, berkeliling dari satu kota ke kota lain bukan hanya untuk melakukan mujizat, menyembuhkan tetapi juga Mengajar mereka tentang siapa Allah, siapa manusia, bagaimana manusia yang berdosa mendapatkan hidup kekal, damai sejahtera, sukacita, berkat dan perkenanan Tuhan (Matius 9:35). Bahkan sebelum Ia meninggalkan dunia, Dia berpesan “ajarlah mereka melakukan semua yang kuperintahkan kepadamu” (Matius 28:20)
- Manusia perlu pengajaran karena kecenderungan hati manusia yang berdosa, sehingga perlu diingatkan terus tentang kebenaran Firman Tuhan.
- Pengajaran Rasul bukan hanya bicara tentang pengetahuan siapa Yesus tetapi juga perjalanan hidup bersama Kristus. Bagaimana Kristus menghadapi pencobaan, bagaimana Kristus menghadapi orang yang menyanjung Dia, bagaimana Kristus menghadapi pergumulan, menghadapi orang-orang yang membenci Dia, mengkhianati Dia, memohon pertolongan Dia. Hal ini penting untuk dapat kita teladani sehingga semakin hari setiap orang percaya semakin serupa dengan Tuhan Yesus.
Pengenalan yang benar akan Kristus membuat kita semakin takut akan Tuhan, semakin kagum akan kasih dan karyanya bagi kita dan mendorong kita semakin mengasihi Dia dengan menjadi serupa dengan Kristus.
Mengenal Kristus dan menjadi serupa dengan Kristus adalah tanggung jawab pribadi. Namun banyak orang yang mengabaikannya. Merasa cukup datang ibadah satu minggu satu kali. Bahkan yang sudah satu minggu satu kali pun kadang masih dikorting dengan datang terlambat. Ibadah bukan hanya kotbah, bukan hanya persembahan, ibadah adalah satu kesatuan dalam relasi kita dengan Tuhan dan mengenal Dia lebih dalam. Jadi janganlah kita terlambat apalagi malas dalam mengikuti ibadah.
Social & Physical Distancing yang dijalankan pemerinta dalam masa pandemi Covid-19, adalah salah satu cara Tuhan untuk mem-pause manusia dan memberikan kesempatan yang besar untuk berelasi dengan Dia, mengenal Dia dan menginstropeksi Diri. Dulu kita selalu beralasan sibuk, tidak punya waktu. Inilah saatnya Tuhan kasih pause/jeda. Mari gunakan waktu untuk ibadah dengan persiapan maksimal, saat teduh yang selama ini dilalaikan atau secepat kilat sekarang kita nikmati masa saat teduh, dulu kita pergi kerja anak belum bangun, pulang kerja anak sudah tidur tidak punya waktu untuk beribadah keluarga bersama, mengajar anak-anak tentang Tuhan, iman, Firman dan teladan hidup, membaca buku rohani, dari pada nonton drama korea, mari ikuti pendalaman Alkitab, tanya jawab tentang iman kita yang banyak bertebaran di youtube (tentu dengan pembicara-pembicara yang kita kenal memiliki kehidupan dan kerohanian yang baik). Percayalah saudara ketika kita mengenal Tuhan dan menjadi serupa dengan Dia, akan ada ketenangan dan damai sejahtera karena Dia tidak pernah meninggalkan kita.
- Bertumbuh dalam persekutuan/ komunitas rohani
Tuhan tidak pernah merancang kita untuk hidup sendirian. Makanya pada waktu Tuhan menciptakan Adam, Tuhan berkata “tidak baik manusia seorang diri saja” dan diciptakanlah Hawa (kejadian 2:18). Bukan karena supaya Adam tidak kesepian dan mempunyai teman untuk ngobrol, tetapi karena:
- Karena Persekutuan merupakan cerminan dari Allah. Allah kita adalah Allah yang berkomunitas. Kita mengenal Allah Tri tunggal.
- Karena dalam persekutuan/komunitas semua kemampuan, talenta, pemikiran, karakter kita berkembang.
Seseorang bisa saja berlatih sepak bola sendiri, belajar menggiring bola, menghindari lawan dengan tiang-tiang yang sudah ditempatkan sedemikian rupa, belajar menembakkan bola kegawang, belajar tendangan sudut dan sebagainya, tetapi tidak akan berkembang sejauh mereka yang belajar sepakbola bersama-sama dalam satu tim.
Dalam Kisah Para Rasul 2:44-46, jemaat mula-mula, selain bertumbuh dan bertekun dalam pengajaran para Rasul, mereka juga bertumbuh dalam persekutuan/ komunitas Rohani.
“Dan semua orang yang telah menjadi percaya tetap bersatu, dan segala kepunyaan mereka adalah kepunyaan bersama, dan selalu ada dari mereka yang menjual harta miliknya, lalu membagi-bagikannya kepada semua orang sesuai dengan keperluan masing-masing. Dengan bertekun dan dengan sehati mereka berkumpul tiap-tiap hari dalam Bait Allah. Mereka memecahkan roti di rumah masing-masing secara bergilir dan makan bersama-sama dengan gembira dan dengan tulus hati, sambil memuji Allah. Dan mereka disukai semua orang. Dan tiap-tiap hari Tuhan menambah jumlah mereka dengan orang yang diselamatkan.” Tanpa bertumbuh dalam komunitas, pengenalan kita akan Allah hanyalah sebagai pengetahuan belaka,
Dalam komunitaslah kita belajar mempraktekkan pengenalan kita akan Allah. Kita hanya bisa mempraktekkan kasih jika kita ada dalam komunitas. Bagaimana kita bisa memperhatikan orang lain, kebutuhan orang lain, menghibur dan menguatkan, bagaimana kita belajar mengampuni jika kita hanya sendirian?
Dalam komunitas Rohani kita belajar meneladani Kristus: belajar menanggalkan ego dan menempatkan kebutuhan orang lain dan kebutuhan bersama diatas kebutuhan diri sendiri. Jemaat mula-mula mempraktekkan ini, mereka menjual kepunyaan mereka dan membagi-bagikannya sesuai kebutuhan masing-masing. Mereka melakukan ini karena mereka memiliki kasih Kristus, tetapi juga iman yang lahir dari pengenalan akan Allah yang memelihara kehidupan mereka.
Dalam komunitas rohani, kita belajar melayani, Seperti Kristus Melayani. Dalam jemaat mula-mula, mereka memecahkan roti dan makan bersama di rumah mereka secara bergiliran.
Jemaat mula-mula mengingat Kristus dengan melakukan apa yang Tuhan lakukan dan perintahkan yaitu memecahkan roti dan makan bersama seperti yang Tuhan Yesus lakukan bersama murid-murid-Nya bahkan sampai sebelum kematian-Nya.
Bertumbuh dalam komunitas Rohani, tidak akan bisa pasif, harus selalu aktif. Aktif mempraktekkan Firman Tuhan: aktif menomorsatukan Tuhan, aktif melayani Tuhan, aktif memperhatikan orang lain, aktif mengampuni.
Bertumbuh dalam pengenalan akan Allah, kalau hanya sekedar pengetahuan, kita bisa belajar sendiri, baca Alkitab sendiri, pendalaman Alkitab sendiri atau melalui youtube, tetapi menghidupi pengenalan akan Allah, memiliki karakter serupa Kristus tidak akan bisa dilakukan sendirian, kita membutuhkan komunitas.
Henry Nouwen, seorang pastor dan penulis buku mengatakan “Komunitas rohani adalah wadah yang paling cepat membawa kita kepada kemajuan rohani.”
Mari kita tidak menjauhkan diri dari ibadah-ibadah dan persekutuan-persekutuan sehingga kita bukan hanya mengenal Kristus tetapi mempraktekkan gaya hidup Kristus. Kita saling mengasihi, memperhatikan, menolong, membantu, mengampuni, karena dengan demikian dunia akan tahu bahwa kita adalah murid-murid Kristus dan melalui kesaksian hidup kita, banyak orang boleh tertarik dan dengan pertolongan Roh Kudus mereka boleh percaya kepada Tuhan Yesus.